Rabu, 23 Juni 2010

Lakbok Ingin Bergabung Ke Kota Banjar

Sebagian masyarakat Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis menyatakan diri ingin bergabung dengan Kota Banjar dan berpisah dari Kab. Ciamis. Keinginan Lakbok gabung ke Kota Banjar tersebut karena tertarik dengan visi dan misi Banjar sebagai kota agropolitan dan sesuai dengan kenyataan Lakbok selama ini, yakni sebagai lumbung padi.


Menurut Ketua Forum Peduli Masyarakat Lakbok (FPML) Bambang Sugianto, keinginan Lakbok bergabung dengan Kota Banjar itu sudah bulat. "Bila saatnya tiba, terutama bila wilayah selatan Ciamis sudah membentuk kabupaten baru, kami pun akan berusaha merapatkan diri ke Kota Banjar," katanya, Selasa (20/10) kemarin.

Ia menerangkan, selain karena ada kesamaan visi dan misi, diakui bahwa keinginan bergabung dengan Kota Banjar itu karena "magnet lain" di Kota Banjar, yakni besarnya bantuan keuangan desa dari Pemkot Banjar. Dengan penggabungan itu, katanya, desa-desa di Kec. Lakbok pun akan memperoleh bantuan keuangan yang sama dari Kota Banjar, yakni Rp 1,3 miliar.

Adjat, anggota FPML lainnya mengatakan, sebelumnya warga Lakbok berpikir juga untuk bergabung dengan Kab. Pangandaran. Namun, karena ibu kota Kab. Pangandaran dipastikan di Cimerak yang sangat jauh jaraknya dari Lakbok, akhirnya diputuskan untuk bergabung saja dengan Kota Banjar.

"Pilihan kami yang paling logis akhirnya bergabung dengan Kota Banjar yang letaknya relatif dekat," katanya.

Menurut Bambang, pihaknya optimistis Kota Banjar akan menerima dengan tangan terbuka keinginan warga Lakbok tersebut, asal alasan dan dasar hukumnya kuat. Optimisme tersebut juga karena Kota Banjar yang punya visi dan misi sebagai kota agropolitan membutuhkan Lakbok.

"Sekarang ini, kami belum melakukan koordinasi dengan Pemkot Banjar. Namun, kami pernah beberapa kali berkonsultasi dengan Departemen Dalam Negeri di Jakarta. Menurut pihak di Jakarta, penggabungan dengan Kota Banjar dan pemisahan dari Ciamis, bisa saja dilakukan," katanya.

Wakil Bupati Ciamis H. Iing Syam Arifin ketika akan dikonfirmasi sore kemarin, kata ajudannya sedang rapat sehingga tidak bisa diganggu. Sedianya Iing diharapkan bisa memberikan keterangan soal keinginan warga Lakbok tersebut untuk pisah dari Kab. Ciamis.

Di lain pihak, Ketua Partai Golkar Banjar H. Ganda, menyatakan sudah mendengar soal keinginan warga Lakbok pindah dari Ciamis ke Banjar itu. Soal itu juga, katanya, sudah menjadi perhatian Wali Kota Banjar Herman Sutrisno.

"Hanya kami tidak akan menerima begitu saja karena harus menunggu keputusan pemerintah. Lagi pula kami tidak ingin terjadi rebutan wilayah dengan Ciamis," kata pimpinan partai yang memenangkan Herman menjadi wali kota itu. (A-112)**


Sumber:
Harian Pikiran Rakyat, Rabu 21 Oktober 2009, dalam :

http://www.ahmadheryawan.com/lintas-kabupaten-kota/kota-banjar/7737-lakbok-ingin-bergabung-ke-kota-banjar.html

11 komentar:

  1. Saatnya Labok bergabung dengan Banjar, karena bila dilihat dari geografis pengairan untuk pertanian Lakbok tergantung dari Banjar, begitu pula sarana transportasi wilayah Lakbok bila tidak bergabung dengan Banjar akan selalu tertinggal lihatlah ketimpangan pembangunan sarana jalan yang jauh ketinggalan antara Langkaplancar - Langen dan Lakbok, mohon Bapak Gubernur Jawa Barat dan Mendagri agar keinginan masyarakat Lakbok bergabung dengan Banjar segera direalisasikan sebagai wujud pengembangan otonomi daerah.

    BalasHapus
  2. Kata leluhur (saur sepuh) suatu saat Lakbok akan menjadi kota bungsu, ini yang diharapkan masyarakat Lakbok, namun semua itu tidaklah akan terwujud apabila semua pihak tidak mendukung, saya sebagai putra daerah sangatlah iri dengan perkembangan wilayah lain yang dengan begitu cepat berkembang, padahal Lakbok merupaka lumbung padi di wilayah Ciamis, akan tetapi masalah sarana dan prasarana pendukung terhadap wilayah tersebut belum diperhatikan oleh pihak pemerintah (Kab. Ciamis) secara optimal, sehingga wilayah Lakbok selalu tertinggal dibandingkan dengan wilayah lain terutama menyangkut masalah pengairan dan prasarana jalan sebagai penggerak ekonomi wilayah tersebut. Dengan adanya otonomi daerah saya sebagai putra daerah mendukung Lakbok bergabung dengan Banjar, agar perkembangan wilayah ini segera terwujud Lakbok sebagai kota agraris, sehingga perekonomian wilayah ini segera berkembang mengikuti perkembangan kota lain.

    BalasHapus
  3. Kawan-kawan alumni SMP Negeri Lakbok yang peduli perkembangan pembangunan wilayah Lakbok, mari kita sama-sama dukung wilayah Lakbok agar dapat segera bergabung dengan Banjar, walaupun saat ini kita tinggal di rantau, namun hati kita tetap menyayangi kampung halaman berkembang. (teriring salam untuk Bapak Eyo Wahyo dan Bapak Sulaeman ER Guru SMP Negeri Lakbok)dari ananda sdk-MA-RI.

    BalasHapus
  4. hay kawan kawan lakbok semua mari kita merapat kebanjar......

    BalasHapus
  5. kami warga PURWADADI sangat setuju ,kita gabung aja ke kota banjar,

    BalasHapus
  6. Assalamuallaikum wr, wb

    Harapan saya selaku salah satu dari warga dusun sk.bagja desa kalapasawit, sangat setuju bilamana kec,lakbok jadi bergabung ke kota banjar, dikarenakan bila dilihat dari segi keinginan warga kami di dusun sk, bagja yg kebanyakan menginginkan kec,lakbok jadi bergabung ke pemkot banjar...

    lakbok maju terus, hanyu urang gabung ka banjar...

    BalasHapus
  7. Sebagai putra daerah, saya sangat prihatin dengan perkembangan wilayah lakbok, kapan wilayah ini ada perubahan, untuk itu mohon kepada pihak pemerintah wilayah Ciamis mohon diperhatikan sarana jalan, pengairan dan transportasi untuk memutar roda perekonomian di wilayah ini. Wilayah Lakbok merupakan lumbung padi wilayah Ciamis, sangat ironis bila sarana jalan dan pengairan tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah Ciamis, kadang saya iri dengan perkembangan kota banjar yang baru saja diresmikan menjadi kota administrasi begitu cepat perkembangan infra struktur wilayah sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat wilayah itu. Bila hal ini tidak diperhatikan oleh Pemerintah Ciamis, tidak tertutup kemungkinan wilayah Lakbok akan bergabung dengan kota Banjar, semoga komentar ini akan dpertimbang oleh Pemerintah Ciamis, kami juga mohon kepada Pemerintah Ciamis meninjau kembali sarana irigasi wilayah Desa Kertajaya, Kecamatan Lakbok yang sampai saat ini para petaninya mengeluh setiap musim hujan sawah di area Pasung selalu Banjir hal ini disebabkan sungai yang mengarah sungai Ciseel (sipon) telah tersumbat adanya sedementasi, mohon kepada pihak terkait (Dinas Pekerjaan Umum) Wilayah Ciamis mengeruk sedementasi di depan sipon sungai Ciseel agar setiap musim hujan air lancar. Terima kasih kepada Pemda Ciamis dan jajarannya apabila masukan ini direspon. Wslm

    BalasHapus
  8. Lebaran baru baru ini dari banjar ke sidareja lewat lakbok ternyata asyik juga karena sekalian berwisata...jalannya itu lho sepi dan bergelombang hingga kendaraan dapat bergoyang.seru sekali..

    BalasHapus
  9. Wah menarik sekali ini, Lakbok memang layak bergabung dengan Banjar karena dari Banjar sendiri selalu memberikan update terkait pertanian. Bismillah semoga segera diketok palu agar Lakbok masuk ke Kota Banjar. mohon kunjungan balik ke www.bangmisno.com

    BalasHapus
  10. saya dukung untuk kemajuan dan ketentraman karna q juga mantan orang lakbok pindah pasti ngenah bosan dengan pns di lakbok ga pernah respon keluhan rakyat susah klo ada... bru jalan yg susah di bikin susah seharusnya gnti pejabat yg terllu lama menjabat gimana mau maju klo g ganti2 itu mulu

    BalasHapus